Prodi Ilmu Komunikasi UNISRI Undang Blogger dan Youtuber dalam Kuliah Umum

SOLO – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Slamet Riyadi Surakarta mengadakan kuliah umum dalam rangka kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) – Praktisi Mengajar dari Mata Kuliah Komunikasi Media Digital pada Rabu (22/12). Acara yang bertajuk “Belajar dari Praktisi Media Sosial” ini mengundang dua narasumber yaitu Wiwid Kurniawan selaku blogger serta youtuber dan Kadek Yudi selaku social media content creator melalui media zoom yang dihadiri 150-an mahasiswa.

Haryo Kusumo Aji, S.I.Kom., M.I.Kom selaku dosen pengampu mata kuliah memaparkan tujuan dari kuliah umum ini adalah agar mahasiswa dapat belajar dari para praktisi media sosial, khususnya blog dan youtube yaitu cara mengelola dan membuat konten yang baik.

“Mahasiswa selama kuliah sudah dibekali teori yang cukup, oleh karena itu butuh sharing secara langsung dari praktisi yang sudah lebih dahulu menggeluti di bidang media sosial,” tambahnya.

Dalam pemaparan materinya, Wiwid menjelaskan manfaat memiliki website/ blog dan media sosial, yaitu untuk memudahkan berkomunikasi dengan banyak orang, sebagai media mengekspresikan diri, sebagai media promosi dan bisnis, serta sebagai sumber penghasilan sampingan/ utama.

Lanjut wiwid menambahkan, “Memang ada beberapa kendala dalam kita mengelola website dan media sosial, yaitu orang tidak bisa menemukan artikel kita, bingung mau upload apa, tidak punya waktu untuk membuat konten dan tidak punya tujuan yang pasti kenapa membuat website dan media sosial lainnya.”

Ada beberapa trik yang disampaikan Wiwid dalam mengelola website dan youtube, yaitu optimasi website, belajar SEO (Search Engine Optimation), belajar algoritma google, dan belakar membuat konten.

Narasumber kedua yang merupakan mahasiswa ilmu komunikasi, Kadek Yudi membagikan pengalamannya dalam mengelola media sosial selama ini, yaitu saat mengelola instagram, youtube dan tiktok.

“saat kita mengelola media sosial, kita harus fokus kepada satu hal yang menjadi penciri kita, usahakan jangan membuat konten yang campur-campur karena itu tidak menunjukkan jati diri kita”, tambah Yudi.