Pada hari Senin-Selasa, 17-18 Januari 2022, Himpunan Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Slamet Riyadi Surakarta telah sukses melaksanakan UNSRI School of Diplomacy dengan tiga rangkaian acara yaitu Seminar Nasional-Unisri Diplomatic Course– Table Manner dengan tema “The Future of Human Security in Southeast Asia”. Rangkaian acara ini bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan mengenai human security, melatih soft skills (diplomasi, negosiasi, public speaking), dan melatih tata cara makan secara formal dengan standar internasional. Acara ini diselenggarakan daring melalui Zoom Meeting dan luring di Swiss Bel-inn Saripetojo Hotel Solo.
Yang pertama, tanggal 17 Januari 2022 diselenggarakannya acara Seminar Nasional. kegiatan ini dilakukan secara daring, dikarenakan masih terjadi covid-19 kami selaku panitia akhir memilih untuk melakukannya secara daring. Kegiatan Seminar Nasional dimulai pukul 09.03 WIB oleh Nua Lani Anggraini selaku MC. Lalu, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya pada pukul 09.07 WIB dan sambutan dari Sada Rhema El Shaddai selaku Ketua Pelaksana, Hizkia Noele Kusyanto selaku Ketua Umum HIMAHI, Bapak Ganjar Widhiyoga, Ph. D selaku Kepala Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, dan Bapak Drs. Buddy Riyanto, M. Si selaku Dekan FISIP.
Kemudian, pada pukul 09.23 WIB mulai untuk acara inti yang dipandu oleh Ibu Untari Narulita selaku Moderator dengan dua pembicara yaitu Ibu Rei Firdha Amalia, S. IP., M. Si dari United Nations High Commisioner of Refugees (UNHCR) Indonesia dan Bapak Andhika Bambang Supeno, M.Si selaku ex. Minister Counselor Indonesia dan Founder dan CEO dari NGO “The Centre for Territorial Disputes and Border Conflicts Studies ( CTDBCS)” (2016-2021). Seminar ini mengambil sub tema mengenai pengungsi Rohingya melalui dua sisi, yaitu dari lembaga sosial yang mempunyai concern pada refugees dan dari sisi mantan diplomat Indonesia yang mempunayi concern pada konflik wilayah.
Sesi pertama dibuka dengan pemaparan oleh ibu Rei Amalia yang menjelaskan konsep awal apa itu pengungsi dan pencari suaka yang juga disertai beberapa data di Indonesia serta menjelaskan sedikit mengenai pengungsi Rohingya di Aceh. Ibu Rei juga menjelaskan konsep Hak Asasi Manusia yang dimiliki oleh setiap orang terutama pada refugee baik hak legal secara internasional dan nasional. Yang terakhir, beliau menjelaskan tugas, kewajiban, dan tantangan dari UNHCR untuk para refugees baik di internasional dan nasional.
Pukul 10.11 WIB Sesi kedua dimulai dengan pembicara oleh Bapak Andhika Bambang Supeno, M.Si selaku ex. Minister Counselor Indonesia diawali dengan pemaparan kasus pengungsi yang menjadi tranding global selama 10 tahun belakangan. Lalu, lanjut mengenai 4 faktor utama masalah human security (dengan mengambil studi kasus yang pernah beliau tangani di Manila, Filipina) yaitu pertama dalam politik terjadi gagalnya substansi secara sepihak atau tidak optimal dalam pelaksanaan, kedua dalam hal security terjadi banyak konflik antara pemerintah Filipina dengan Moro Islamic Liberation Front (MILF), ketiga terjadi gap of economic karena rendahnya Gross Domestic Product (GDP) atau menurunya perekonomian negara, yang terakhir, mengenai sering terjadinya natural disasters akibat letak geografis di area Pasific ring of fire. Pembahasan terakhir tentang priotitas dalam menanggulangi refugees Rohingya yaitu dengan repatriasi rohingnya di Bangladesh dan bantuan kemanusiaan, resettlement dan rehabilitasi, dan pembangunan di wilayah konflik dan menciptakan kedamaian yang berkelanjutan.
Kemudian dilanjut dengan sesi tanya-jawab bersama pembicara dengan partisipan, Pukul 11.34 WIB acara inti telah selesai dan moderator setelah itu diserahkan acara kembali kepada MC yang dilanjut untuk sesi foto bersama. Pukul 11.40 WIB acara Seminar Nasional telah usai.
Pada tanggal 18 Januari 2022 terdapat dua agenda acara yaitu Unisri Diplomatic Course UDC dan Table Manner di Swiss Bel-inn Saripetojo Hotel. Unisri Diplomatic Course (UDC)merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan khusus untuk mahasiswa ilmu hubungan internasional (HI) angkatan 2020 dan angakatn sebelumnya yang belum mengikuti. Acara ini merupakan kegiatan untuk meperkenalkan dan melatih mahasiswa HI bagaimana tata cara sidang model united nations. UDC dimulai pukul 07.15 WIB yang dibuka dengan pembacaan aturan selama sidang berlangsung, dan sidang tepat dimulai pada 07.30 WIB yang dipimpin chairs yaitu Mercia Karina sebagai head of chairs, Angelica Stella co-chairs of foreign affair, dan Hizkia Noele co-chairs of defence and security affair. Untuk sidang UDC dilaksakan dengan tema “The Future Human Security of Southeast Asia” dengan sub tema vulnerability area dan forced migration as a threat, dengan studi kasus Refugee Rohingya.
UDC Tahun ini juga menggunakan model Asean Regional Forum, yang bertujuan bagaimana cara bagi para anggota ARF dapat menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah Refugee Rohingya, khususnya di kawasan ASEAN. Pada sidang kali ini kami menentukan 18 negara yang dapat bergabung untuk menyelesaikan persoalan yang telah diberikan dengan setiap negara beranggotakan 2-3 orang. Tak lupa, selama kegiatan berlangsung seluruh panitia, peserta, dan tamu yang hadir telah melakukan standar protokol kesehatan yang telah ditentukan.
Kegiatan ini berlangsung lancar, tepat sasaran, dan enjoy dari peserta yang ada. Dan para peserta semua melakukan kegiatan secara kooperatif sesuai aturan yang telah disampaikan. Kegiatan ini berakhir 15.48 WIB dengan keberhasilan aliansi dari European Union dan Indonesia yang melawan aliansi dari Myanmar dan Tiongkok dalam menyelesaikan isu Refugee Rohingya di Myanmar dan ASEAN.
Pada pukul 19.00 WIB, kegiatan dilanjutkan dengan acara Table Manner. Yaitu belajar tata cara makan formal dengan standar internasional. Kegiatan ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu, dilanjutkan dengan sambutan dari Sada Rhema El Shaddai selaku Ketua Pelaksana, Hizkia Noele Kusyanto selaku Ketua Umum HIMAHI, Ibu Halifa Haqqi, S. IP., M. Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Hubungan Internasional.
Acara juga turut mengundang Bapak Dr. Sutoyo, M. Pd. Selaku Wakil Rektor Bid. III UNISRI, Bapak Drs. Buddy Riyanto, M. Si selaku Dekan FISIP, Ibu Dr. Herning Suryo S., M. Si selaku wakil Dekan FISIP, akan tetapi belaiu semua tidak dapat menghadiri acara kami dikarenakan ada agenda dan kewajiban yang tidak dapat digantikan. Acara ini juga mengundang seluruh Bapak/Ibu Dosen Ilmu Hubungan Internasional, Dewan Pembimbing HIMAHI, dan Dewan Pembina HIMAHI, serta dihadiri oleh hamper seluruh HI angkatan 2020. Kegiatan ini kami semua diajarkan untuk tata cara dan proses makan. Seperti, posisi duduk yang benar, penempatan tas, cara menggunakan sendok, garpu, pisau secara standar internasional.
Seluruh kegiatan ini disambut baik oleh seluruh pihak yang hadir, mulai dari acara Seminar Nasional, UDC, dan Table Manner. Antusias dan dukungan yang diberikan seluruh pihak baik dari jajaran teratas hingga terbawah snagat membantu dalam kesuksesan acara kami. Kami harap kegiatan UNISRI School of Diplomacy di tahun berikut nya dapat berjalan dengan baik dan lebih meriah lagi.