Kuliah Umum Prodi Administrasi Negara “Eksistensi Ilmu Administrasi Negara dalam Praktik Pemerintahan”

Surakarta, 11 Desember 2021. Program Studi Ilmu Administrasi Negara telah menyelenggarakan kuliah umum secara online melalui media Zoom dan juga dapat dilihat melalui Channel Youtube fisip.unisri. Sebagai Narasumber adalah praktisi pemerintahan yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri, Bapak Drs. Haryono, MM. Sebagai pemandu acara sekaligus sebagai moderator adalah Wirid Winduro. S.Si, M.Si., yang merupakan dosen pada Prodi Ilmu Administrasi Negara. Kuliah umum dihadiri oleh Dekan Fisip, Bapak Drs. Buddy Riyanto, M.Si, Kaprodi Ilmu Administrasi Negara, Dosen dan Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara.

Kaprodi Ilmu Administrasi Negara yaitu Bapak Drs. Joko Suranto, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kesediaan bapak Sekda untuk memberikan Kuliah Umum, dan harapannya akan adanya kerjasama antara Prodi Ilmu Administrasi Negara dengan Pemerintah Kabupaten Wonogiri di masa mendatang dalam bentuk yang lebih luas seperti Praktek Magang Mahasiswa, Kerjasama Pengabdian Masyarakat seperti KKN dan bentuk yang lain. Lebih lanjut Kaprodi menyampaikan maksud dari Kuliah Umum ini adalah memberikan pengetahuan bagi mahasiswa Administrasi Negara tentang pentingnya Ilmu Adminitrasi Negara dalam praktek pemerintahan. Bahwa ilmu ini sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintah baik di pusat maupun di daerah dalam rangka otonomi daerah.

Tema kuliah umum yang diusung adalah “Eksistensi Ilmu Administrasi Negara dalam praktek pemerintahan”. Dalam paparan materi Pak Haryono (panggilan untuk pak Sekda)  disebutkan bahwa pada prakteknya, Ilmu Adminisrasi Negara dapat diaplikasikan pada bidang kerja yang luas. Misalnya yang terjadi pada pemerintahan Kabupaten Wonogiri, Administrasi Negara sangat dibutuhkan pada lembaga legistatif maupun eksekutif atau pemerintahan. Bidang kerjanya meliputi Manajemen ASN, Perencanaan Pembangunan Daerah, Pengelolaan Keuangan Daerah, Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan lain-lain (Pengawasan, Perijinan, Pengadaan Barang dan Jasa, Mitigasi Bencana, dsb).

Pemaparan materi cukup menarik dan memancing perhatian para peserta, terutama pada problematika pengelolaan ASN. Permasalahan sumberdaya manusia pemerintahan yang sering muncul yang berupa “bad practice” pada kualitas SDM, kuantitas SDM, dan perilaku/pola pikir ASN. Secara kuantitas, dalam pemerintahan kelebihan orang tetapi kekurangan pegawai. Banyak ASN, tetapi yang benar-benar dapat bekerja dengan baik sangatlah kurang. Secara kualitas setiap ASN dituntut untuk mampu bekerja dengan teknologi informasi berupa komputer dan aplikasinya. Misalnya, untuk pengelolaan administrasi, pengelolaan keuangan, pengadaan barang/jasa dan yang berkaitan dengan kebijakan (politis).

Perkuliahan semakin lengkap dengan tambahan pandangan dari dosen Ilmu Administrasi Negara yaitu Pak Purba (Dr. Purbayakti Kusuma Wijayanto). Ilmu-ilmu yang diberikan secara teori di kampus telah “nyambung” atau sejalan dengan tuntutan dunia kerja di pemerintahan. Dengan demikian, mahasiswa perlu meningkatkan kemapuannya dengan berbagai keterampilan terutama di bidang teknologi informasi dan komputer sebagai “tool” dan media kerja.

Pada sesi tanya jawab, antusiame peserta untuk bertanya sangat baik. Beberapa mahasiswa menanyakan permasalah yang berkaitan dengan pengelolaan ASN mulai dari rekruitment ASN, upaya peningkatan kualitas SDM, pengadminitistrasian dalam pembangunan daerah yang dilakukan oleh Bappeda.